Hadiri Launching Q - Sistem Informasi Perkarantinaan Indonesia Terintegrasi (Q-IPAS)
Q-IPAS merupakan akronim dari Quarantine Integration Platform Servis dibuat sebagai sarana informasi terintegrasi dari karantina hewan, ikan, dan tumbuhan serta KSDAE. Acara dilaksanakan oleh Balai Besar Karantina Belawan di Hotel Grand Mercure secara offline dan online. Turut hadir dalam acara launching Q-IPAS yaitu Kepala Pusat Kepatuhan Perkarantinaan Belawan, Otoritas Pelabuhan Belawan, Bea Cukai, BBKSDA, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan Medan, Dinas Perindustrian, BSIP Sumatera Utara, Karantina Tj. Balai Asahan/Belawan, Balai dan Stasiun Karantina Ikan, mitra kerja, serta pengguna jasa (eksportir dan importir).
Awal pembuka acara oleh Kepala Pusat KKIP (Bapak Ir. Junaidi, MM) menyampaikan analogi terkait aplikasi Q-IPAS. Karantina berjalan berlandaskan dasar hukum UU No. 21 Tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan yang bebas hama dan penyakit, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pangan, pakan, produk rekayasa genetik, serta tumbuhan dan satwa liar dan langka. Badan Karantina yang sudah bertransformasi menyebabkan semakin banyak tanggungjwab yang dilaksanakan, sehingga perlunya inovasi yang terintegrasi terkait perkarantinaan. Launching Q-IPAS merupakan bentuk kinerja Badan Karantina agar mudah digunakan oleh pengguna jasa.
Selanjutnya Bapak Dr. Widi Hardjono menyampaikan apresiasi yang baik terkait aplikasi ini karena aplikasi sudah sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo dimana pelayanan berbasis investasi dan digitalisasi yang berhubungan dengan penanganan masuknya hama penyakit serta penanganan terkait lainnya. Beliau juga menyampaikan aplikasi ini sangat bermanfaat dan semoga tidak mengecewakan pengguna jasa. Balai Besar Karantina Belawan sebagai percontohan dan dapat menginspirasi karantina lainnya.
Kepala Balai Besar Karantina Belawan (Ibu Dr. Lenny Hartati Harahap) menyampaikan pembangunan perkarantinaan ditempatkan pada upaya melindungi pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati. Terkait dengan upaya ini Balai Besar Karantina Pertanian Belawan selaku Institusi pelaksana Perkarantinaan di Indonesia harus selalu meningkatkan kinerja perkarantinaan di Indonesia seiring dengan arah kebijakan, situasi lalu lintas komoditas pertanian yang membawa konsekuensi risiko masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan maupun tumbuhan. Tiga belas aplikasi karantina yang sudah berjalan, dan 1 lagi aplikasi Inovasi berbasis web yaitu Q-IPAS (Quarantine Integrated Platform Service) yaitu Q- Sistem Informasi Perkarantinaan Indonesia Terintegrasi) akan launching hari ini.
Sistem informasi karantina ini meliputi pengumpulan, pengolahan, penganalisaan, penyimpanan, penyajian, serta penyebaran data & informasi karantina untuk: mendukung operasional Karantina;
meningkatkan pelayanan kepada pelaku usaha dan masyarakat; dan mendukung perumusan kebijakan di bidang Karantina.
Proyek Perubahan “Percepatan Layanan Informasi Perkarantinaan Indonesia melalui Quarantine Integrated Platform Service (Q-IPAS) dalam Perdagangan Internasional” merupakan sebuah terobosan yang diharapkan mampu menghadirkan sebuah wadah sebagai sumber informasi serta pengembangan layanan perkarantinaan dalam rangka mewujudkan kemudahan bagi pelaku usaha dan industri serta instansi terkait yang akan memberikan dampak positif terhadap proses lalu lintas barang ekspor, impor serta antar area.
Mengakhiri acara tersebut, Kepala BB Karantina Belawan bersama stakeholder lainnya meresmikan launching aplikasi Q-IPAS dengan membunyikan pluit secara bersama-sama.